Mengenai Saya
Rabu, 02 September 2009
sejarah tarawih
Selasa, 01 September 2009
Merdeka!!
Atau menjadi kacung ditambang emas yang kita miliki
Atau menjadi babu ditambang batubara sendiri
Negeri ini sangat kaya kawan
Dari ujung Sabang sampe pucuk Merauke
Terbentang luas kekayaan alam kita
Coba saja kita "absen" satu-satu
Mulai dari Tambang timah hingga kebun sawit semua ada
Tapi kini...
Semua telah dikapitalisasi
Oleh oknum-oknum di "atas"
Yang tersisa bagi kami
kaum dhuafa ini
Hanyalah sebongkah tanah gersang
dan pekatnya limbah industri capitalis
Yang tlh akrab menyapa kami
Sewaktu pagi yang indah masih membuai angan ini
Masih mending menjadi tuan di negeri yang gersang
Atau di negrei yang miskin sumberdaya
Daripada menjadi buruh di negeri yang kaya raya
Menjadi "merdeka" untuk mengatur rumah tangga sendiri
Satu kata untuk Indonesiaku
"Merdeka dari perbudakan hati dan pikiran"
Jumat, 08 Mei 2009
Rumpon Ban Bekas Di Larang oleh Pemerintah
Kepala Pusat Data dan Informasi Departemen Kelautan dan Perikanan (DKP) Soenâan Hadi Poernomo mengemukakan bahwa ban bekas mengandung senyawa dioksin, yaitu 2,3,7,8-toxic strong TCDDyang membahayakan kesehatan makhluk hidup. Studi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) itu menyebutkan, senyawa itu mengandung racun yang berbahaya dan memicu penyebab kanker.
Senin, 02 Maret 2009
Milenium Tangkap 10 Kali Lipat
Sudah saatnya nelayan menggunakan jaring nilon multifilamen agar hasil tangkapannya optimal.
Untuk mencapai hasil tangkapan yang lebih baik, nelayan di Cirebon, Indramayu, dan sekitarnya mulai memanfaatkan jaring milenium (fishing net mono-multifilament) yang terbuat dari nylon multifilament twine. Jaring jenis ini menghasilkan tangkapan 10 kali lipat lebih banyak ketimbang jaring biasa.
Demikian diungkapkan Dedi Supriyadi, Kepala Seksi Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Cirebon, Jabar. Jaring ini, kata Dedi, merupakan hasil teknologi Korea yang dikembangkan H. Kartisa, seorang nelayan Indramayu. Setelah terbukti efektif, teknologi ini kemudian dikembangkan PT Arteria Daya Mulia (Arida) yang berlokasi Cirebon.
Bukan Modifikasi Trawl
Jaring yang diluncurkan ke pasar pada 2004 ini mendapatkan tanggapan positif dari nelayan di wilayah Cirebon dan sekitarnya. Menurut Dedi, di samping efektif, jaring milenium juga ramah lingkungan. “Pengoperasian jaring milenium mirip gillnet (jaring insang) yang pasif. Selain itu, jaring ini juga tidak menyapu dasar perairan sehingga selektivitasnya tinggi,” jelasnya.
Masih menurut Dedi, tingginya produktivitas tangkapan ikan jaring milenium lantaran simpulnya yang mengandung fosfor menyala di dalam air. Hal ini menarik ikan-ikan yang bersifat fototaksis positif terhadap cahaya, seperti tenggiri, tongkol, maupun ikan-ikan dasar (demersal) lainnya. Ia menambahkan, “Jaring milenium sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Jadi, bukan merupakan modifikasi jaring trawl sehingga layak untuk dikembangkan.”
tak kenal maka ta'aruf
akhirnya...
aku kembali lagi ke habitat asli
mendengarkan taujih dosen
berlatih memanaj sebuah kapal peradaban
musyawarah untuk mufakat
mendidik anak-anak mentadhaburi kitab-Nya
dan memasukkan ide-ide kepada generasi baru yang dinanti
selepas berKKN ria
selama 35 hari mencari kisah
kudapatkan arti sebuah hidup
semoga saya bisa taubatan nasuha
amien